Ilmuwan Eropa Menemukan Metode Pembuatan Magnet Baru tanpa Menggunakan Logam Tanah Langka

Ilmuwan Eropa mungkin telah menemukan cara membuat magnet untuk turbin angin dan kendaraan listrik tanpa menggunakan logam tanah jarang.

Peneliti Inggris dan Austria menemukan cara untuk membuat tetrataenite. Jika proses produksinya layak secara komersial, negara-negara barat akan mengurangi ketergantungan mereka pada logam tanah jarang Tiongkok.

Tetrataenite, Metode Pembuatan Magnet Baru Tanpa Menggunakan Logam Tanah Langka

Tetrataenite adalah paduan besi dan nikel, dengan struktur atom tertentu. Hal ini biasa terjadi pada meteorit besi dan membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuk secara alami di alam semesta.

Pada tahun 1960-an, para ilmuwan membuat paduan besi-nikel dengan neutron untuk menyusun atom menurut struktur tertentu dan mensintesis tetrataenit secara artifisial, tetapi teknologi ini tidak cocok untuk produksi skala besar.

Para peneliti dari Universitas Cambridge, Akademi Ilmu Pengetahuan Austria dan Montanuniversität di Leoben telah menemukan bahwa menambahkan fosfor, unsur umum, ke dalam besi dan nikel dalam jumlah yang sesuai, dan menuangkan paduan tersebut ke dalam cetakan dapat menghasilkan tetrataenit dalam skala besar. .

Para peneliti berharap dapat bekerjasama dengan mayorprodusen magnetuntuk menentukan apakah tetrataenite cocok untukmagnet berkinerja tinggi.

Magnet berperforma tinggi adalah teknologi penting untuk membangun ekonomi nol karbon, bagian penting dari generator dan motor listrik. Saat ini, unsur tanah jarang harus ditambahkan untuk memproduksi magnet berkinerja tinggi. Logam tanah jarang tidak jarang ditemukan di kerak bumi, namun proses pemurniannya sulit dilakukan sehingga memakan banyak energi dan merusak lingkungan.

Profesor Greer dari Departemen Ilmu Material dan Metalurgi Universitas Cambridge, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan: “Ada endapan tanah jarang di tempat lain, tetapi aktivitas penambangan sangat merusak: sejumlah besar bijih harus ditambang sebelum sejumlah kecil bijih dapat ditambang. logam tanah jarang dapat diekstraksi darinya. Mengingat dampak lingkungan dan ketergantungan yang tinggi terhadap Tiongkok, sangat mendesak untuk menemukan bahan alternatif yang tidak menggunakan logam tanah jarang.”

Saat ini, lebih dari 80% logam tanah jarang di dunia danmagnet tanah jarangdiproduksi di Tiongkok. Presiden Biden dari Amerika Serikat pernah menyatakan dukungannya untuk meningkatkan produksi bahan-bahan utama, sementara UE menyarankan agar negara-negara anggota mendiversifikasi rantai pasokan mereka dan menghindari ketergantungan berlebihan pada Tiongkok dan pasar tunggal lainnya, termasuk logam tanah jarang.


Waktu posting: 26 Okt-2022